Sunday, November 30, 2008

satu kali saja

akhir2 ini, gue dan beberapa temen gue lagi patah hati. zz banget ya bowz. kalo ada orang yang mengekspresikan emosinya lewat gambar, lewat musik, dkk, gue memilih mengeluarkan emosi gue lewat tulisan. well gue gatau tulisan gue nice apa ngga, tapi setelah dita baca, katanya dia agak merinding dan nyaranin gue masuk sastra. hahaha. thanks ditaaaaaa :) tapi walau begitu, tetep ga ada niat masuk sastra, mau jadi apa gue ntar? ok, ure going oot cah. back to topic, inilah tulisan gue. mungkin lo memandangnya sebagai seonggok sampah, atau hanya teks abstrak ngga beralur, atau sebuah masterpiece, atau cuma iseng-isengan anak sma, terserah lo. tapi, yaaaa please enjoy readin it :) oh, and plllllleeeeeeeeeaaaaaaaaaaaaaasssssssssseeeeeeeeeeeeeeeee comment it on the TALK (the blue sign on the uppermost right corner) area. hhe. lov u all guys! cheerssssss..........

oia, besok dan 4 hari kedepan termtest nih eike, doain yaaaaaaaa. muah muah.
-------------------------------

Pernahkah engkau mencintai seseorang? Mencintainya begitu dalam, tidak seperti biasa-biasanya , tidak seperti cinta yang dapat kau lupakan saat kau melirik orang lain. Mencintainya begitu tulus, sampai-sampai engkau memikirkannya, sampai-sampai engkau bisa menghabiskan satu boks tissue karenanya.
Pernahkah engkau menyayangi seseorang? Menyayanginya dengan sungguh-sungguh, mengagumi apapun yang diperbuatnya, mendalami apapun yang dia katakan, memberinya perhatian saat yang lain mengacuhkannya, tertawa saat apa yang dia katakan bahkan hal yang paling tidak lucu yang pernah kau dengar.
Dan pernahkah engkau mengalami apa yang namanya sakit hati? Sakit hati yang membuatmu tidak ingin melakukan apapun, sakit yang membuatmu dipayungi awan hitam berminggu-minggu, sakit yang membuatmu melupakan apapun yang seharusnya kau ingat, sakit yang membuatmu ingin memendamkan kepalamu ke dalam nyamannya selimut dan bantal, menjadi saksi air matamu.

Ya, aku pernah mencintai seseorang begitu dalam, begitu tulus. Karena bagiku, engkau begitu indah, engkau begitu hebat, engkau begitu menyenangkan, dan engkau begitu sempurna. Entah apa yang dunia katakan tentangmu, entah apa yang temanku bisikkan tentangmu, entah apa yang kau pikirkan tentangku; aku menyerah, aku tetap akan mencintaimu. Cinta membutakanku, ia telah membisukanku, ia telah membuatku tuli, ia telah membuatku acuh. Anehnya aku tetap berterima kasih pada cinta.
Ya, aku pernah menyayangi seseorang dengan sungguh-sungguh; bahkan lebih dari yang kau bisa bayangkan. Aku pernah menyayangi seseorang, begitu menyayanginya sampai aku tidak dapat melepaskan satu detik tanpanya; di pikiranku. Begitu menyayanginya sampai aku tidak dapat tidak mencarinya saat dia luput dari hadapanku. Begitu menyayanginya sampai apapun yang dia lakukan aku mengiyakannya, membetulkannya, dan membelanya. Subjektif, memang. Ya, aku tahu. Tapi cinta membutakanku, ia telah membisukanku, ia telah membuatku tuli, ia telah membuatku acuh. Anehnya aku tetap berterima kasih pada cinta.

Ya, aku pernah mencintai seseorang, aku pernah menyayangi seseorang, dan aku pernah patah hati. Tahukah engkau rasanya harapan kosong? Tahukah engkau rasanya memperhatikanmu dari jarak jauh saat kau tertawa bersama teman-temanmu, berharap untuk ada disana, di tengah-tengah mereka? Tahukah engkau rasanya mengagumimu, mengagumimu dari segala aspek yang dapat dilihat darimu? Tahukah engkau rasanya cinta? Dan tahukah engkau rasanya sakit hati?

Setiap hari, selalu ada hal yang membuatku tersenyum darimu. Dan tidak jarang pula hal itu merubah senyumku menjadi tangisan. Setiap hari, aku memperhatikanmu, mengagumimu, dan tidak habis pikir mengapa ada orang sepertimu, yang membuat hari-hariku kelam dan gelap. Setiap hari, aku berharap kau cepat pergi dari hadapanku dan melakukan apapun yang harus kau lakukan dengan cintamu. Cepatlah dapatkan cintamu, agar aku tidak nelangsa dibuatnya, agar aku tidak dibuat penasaran karenanya, agar aku cepat melupakanmu, agar sakitku bisa hilang. Cepatlah dapatkan cintamu, agar satu kali saja aku menangis, satu kali saja aku sakit, satu kali saja aku terdiam. Satu kali saja menangis, ya, hanya satu

---------------------------------------

No comments: